Aku melirik ponselku, waktu menunjukkan pukul 19.45 WIB, "1 pesan diterima" tertera di layar ponselku. Dari Alex, mantan pacarku waktu SMA dulu. Tanpa pikir panjang, aku buka sms itu..
"Nonton yuq!"
Aku bengong sebentar kemudian kubalas sms-nya, "Mw nonton ap? Jam brapa? Dah malem tau! Mang masih ada?!"
"Ga tau deh!" jawabnya singkat.
Karena nggak sabar, aku putuskan untuk meneleponnya.
"...Serius lo mau nonton? Mau nonton apa?" tanyaku.
"Ga tau!"
"Beuh!! Mang jam brapa?!"
"Ga tau juga?!"
"Beuh..gmana siy, ngajakin tapi koq ga jelas?!" aku ngomel.
"Yaa situ kan tau, dari dulu juga gw begini! Mana pernah jelas, semua serba dadakan!...Jadi mau ga?!"
"Naik ap? Mau ujan begini?"
"Naik motor lha.."
"Tapi gw belum mandi! hehe.."
"Ya udah mandi sana buruan!"
"Ya udah, tapi lo jemput gw kan??"
"Iye, udah buruan!! Klo udah kabarin gw!"
"OK!" ceklek....kututup telepon dan aku langsung melesat ke kamar mandi.
Sama sekali nggak ada pikiran aneh yang muncul dipikiranku. We're friend, dari dulu juga begitu dan semua orang pun tahu itu. Rada unik memang, tapi aku memang selalu menjalin hubungan baik dengan para mantanku, termasuk yang satu ini.
Lima belas menit kemudian...
Ting! - ada pesan masuk lagi di ponselku.
"Cepetan kali! Lama niy! Gw dah di depan rumah lu niy!" sms dari Alex.
Kuambil tasku dan langsung aku berlari keluar.."Gmana klo kita bawa mobil aja? Mau ujan niy?!" teriakku dari pintu depan yang setengah terbuka.
"Yah..dari tadi keq bilangnya!..Ya udah, gw balikin motor dlu! Lo langsung ke rumah gw yaa...!!"
"Iye, bawel!" kataku.
Nothing special dalam perjalanan menuju bioskop, hanya obrolan-obrolan ringan antar sahabat..wajar! Setelah memilih-milih, akhirnya aku memilih film yang paling dekat jam tayangnya. Filmnya lumayan seru, pemeran utamanya juga ganteng. Sesekali komentar-komentar ringan keluar, sambil tersenyum dan tertawa kecil. Suasana bioskop makin dingin, sampai akhirnya..oops..he touch my hand and hold it! Tiba-tiba jantungku berdetak kencang. Aku merasa sepertinya aku kembali ke masa enam tahun silam, ketika aku masih berpacaran dengannya. Oh My God...!!!
Untung filmnya segera berakhir, dan deg-degan ku pun berhenti, irama jantungku kembali seperti semula..
"Ke mana lagi kita?!" dia bertanya.
"Tau! Pulang?!"
"Ok deh..!"
Sesampainya di depan rumahnya dia ajak aku untuk mampir.
"Udah malem, aku pulang aja.."
"Mampir dlu lhaa, sebentar aja.."
Karena dia memaksa, akhirnya aku turun juga. Dan kami pun menghabiskan waktu selama hampir 2 jam ngobrol di teras rumahnya. Alex bercerita tentang hidupnya beberapa bulan belakangan ini. Maklum, aku sudah lama nggak ketemu dia.
Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 23.45WIB. Aku pamit pulang...
"Dah malem niy, aku pulang yaa.. Thank's by the way, buat traktiran nontonnya.." kataku seraya beranjak dari bangku tempat ku duduk.
Alex yang duduk di bangku di hadapanku ikut berdiri sambil menjawab.."Iya, sama-sama..Thanks coz dah nemenin aku ngobrol.."
Dan..entah bagaimana, tiba-tiba dia sudah berdiri di belakangku, meraih tanganku, dan menarikku ke dalam pelukannya... Aku terdiam, tak mampu berkata-kata, hanya jantugku yang berdegup keras. Alex memelukku dari belakang. Aku bisa merasakan Alex menikmatinya, pelukan itu seolah berkata "Aku merindukanmu! Sangat merindukanmu! Maafkan aku karena sudah menyakiti dan meninggalkanmu!" Seolah beribu penyelasan tertumpah dalam pelukan itu. Ku pejamkan mataku dan kunikmati perasaan aneh yang melanda hatiku saat itu. Aku merasa kembali ke masa SMA, enam tahun yang lalu, ketika aku masih bersamanya. Seperti sebuah video diputar di hadapanku, kisah cinta anak remaja yang polos..kenangan itu..aku nggak akan pernah bisa lupa, jujur, hati ini kecewa, namun perasaan itu tidak pernah benar-benar sirna. "Alex..." dalam hati aku berbisik "...aku sayang kamu, tapi aku ga mungkin kembali padamu.." Kubuka mataku dan aku kembali ke masa kini. Meski enggan, kupaksa diriku melepaskan pelukan Alex. Kusangkali keinginan hati untuk memeluknya lebih erat dan kupaksa kakiku melangkah menjauhi dirinya.
"Ok deh, Lex..Thanks yaa, gw balik dlu.." aku pamit tanpa memalingkan wajah kepadanya. Aku takut dia melihat wajahku yang kebingungan dan mataku yang nyaris berkaca-kaca.
"Ok, ati-ati yaa..!" katanya sambil menghantarku menuju ke mobil. "Sms klo dah nyampe!"
"Sep..sep!" kataku seraya bergegas menuju mobil.
Kutancap gas dan kutinggalkan rumahnya...
Aku menghela nafas panjang, mencoba untuk mencerna hal yang baru saja terjadi padaku. Oh, Tuhan..enam tahun berlalu ternyata perasaan itu tidak benar-benar sirna. Aku masih sayang Alex, meskipun aku sadar bahwa cerita cinta itu tak mungkin terulang lagi. Aku dan Alex tidak mungkin kembali bersama lagi. Sekali lagi kupejamkan mataku, dan kenangan masa lalu itu kembali bermain di benakku, namun itu tak mengubah apapun dalam hidupku. Alex hanyalah bagian dari masa laluku, bukan masa depanku.
~ THE END ~
"Nonton yuq!"
Aku bengong sebentar kemudian kubalas sms-nya, "Mw nonton ap? Jam brapa? Dah malem tau! Mang masih ada?!"
"Ga tau deh!" jawabnya singkat.
Karena nggak sabar, aku putuskan untuk meneleponnya.
"...Serius lo mau nonton? Mau nonton apa?" tanyaku.
"Ga tau!"
"Beuh!! Mang jam brapa?!"
"Ga tau juga?!"
"Beuh..gmana siy, ngajakin tapi koq ga jelas?!" aku ngomel.
"Yaa situ kan tau, dari dulu juga gw begini! Mana pernah jelas, semua serba dadakan!...Jadi mau ga?!"
"Naik ap? Mau ujan begini?"
"Naik motor lha.."
"Tapi gw belum mandi! hehe.."
"Ya udah mandi sana buruan!"
"Ya udah, tapi lo jemput gw kan??"
"Iye, udah buruan!! Klo udah kabarin gw!"
"OK!" ceklek....kututup telepon dan aku langsung melesat ke kamar mandi.
Sama sekali nggak ada pikiran aneh yang muncul dipikiranku. We're friend, dari dulu juga begitu dan semua orang pun tahu itu. Rada unik memang, tapi aku memang selalu menjalin hubungan baik dengan para mantanku, termasuk yang satu ini.
Lima belas menit kemudian...
Ting! - ada pesan masuk lagi di ponselku.
"Cepetan kali! Lama niy! Gw dah di depan rumah lu niy!" sms dari Alex.
Kuambil tasku dan langsung aku berlari keluar.."Gmana klo kita bawa mobil aja? Mau ujan niy?!" teriakku dari pintu depan yang setengah terbuka.
"Yah..dari tadi keq bilangnya!..Ya udah, gw balikin motor dlu! Lo langsung ke rumah gw yaa...!!"
"Iye, bawel!" kataku.
Nothing special dalam perjalanan menuju bioskop, hanya obrolan-obrolan ringan antar sahabat..wajar! Setelah memilih-milih, akhirnya aku memilih film yang paling dekat jam tayangnya. Filmnya lumayan seru, pemeran utamanya juga ganteng. Sesekali komentar-komentar ringan keluar, sambil tersenyum dan tertawa kecil. Suasana bioskop makin dingin, sampai akhirnya..oops..he touch my hand and hold it! Tiba-tiba jantungku berdetak kencang. Aku merasa sepertinya aku kembali ke masa enam tahun silam, ketika aku masih berpacaran dengannya. Oh My God...!!!
Untung filmnya segera berakhir, dan deg-degan ku pun berhenti, irama jantungku kembali seperti semula..
"Ke mana lagi kita?!" dia bertanya.
"Tau! Pulang?!"
"Ok deh..!"
Sesampainya di depan rumahnya dia ajak aku untuk mampir.
"Udah malem, aku pulang aja.."
"Mampir dlu lhaa, sebentar aja.."
Karena dia memaksa, akhirnya aku turun juga. Dan kami pun menghabiskan waktu selama hampir 2 jam ngobrol di teras rumahnya. Alex bercerita tentang hidupnya beberapa bulan belakangan ini. Maklum, aku sudah lama nggak ketemu dia.
Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 23.45WIB. Aku pamit pulang...
"Dah malem niy, aku pulang yaa.. Thank's by the way, buat traktiran nontonnya.." kataku seraya beranjak dari bangku tempat ku duduk.
Alex yang duduk di bangku di hadapanku ikut berdiri sambil menjawab.."Iya, sama-sama..Thanks coz dah nemenin aku ngobrol.."
Dan..entah bagaimana, tiba-tiba dia sudah berdiri di belakangku, meraih tanganku, dan menarikku ke dalam pelukannya... Aku terdiam, tak mampu berkata-kata, hanya jantugku yang berdegup keras. Alex memelukku dari belakang. Aku bisa merasakan Alex menikmatinya, pelukan itu seolah berkata "Aku merindukanmu! Sangat merindukanmu! Maafkan aku karena sudah menyakiti dan meninggalkanmu!" Seolah beribu penyelasan tertumpah dalam pelukan itu. Ku pejamkan mataku dan kunikmati perasaan aneh yang melanda hatiku saat itu. Aku merasa kembali ke masa SMA, enam tahun yang lalu, ketika aku masih bersamanya. Seperti sebuah video diputar di hadapanku, kisah cinta anak remaja yang polos..kenangan itu..aku nggak akan pernah bisa lupa, jujur, hati ini kecewa, namun perasaan itu tidak pernah benar-benar sirna. "Alex..." dalam hati aku berbisik "...aku sayang kamu, tapi aku ga mungkin kembali padamu.." Kubuka mataku dan aku kembali ke masa kini. Meski enggan, kupaksa diriku melepaskan pelukan Alex. Kusangkali keinginan hati untuk memeluknya lebih erat dan kupaksa kakiku melangkah menjauhi dirinya.
"Ok deh, Lex..Thanks yaa, gw balik dlu.." aku pamit tanpa memalingkan wajah kepadanya. Aku takut dia melihat wajahku yang kebingungan dan mataku yang nyaris berkaca-kaca.
"Ok, ati-ati yaa..!" katanya sambil menghantarku menuju ke mobil. "Sms klo dah nyampe!"
"Sep..sep!" kataku seraya bergegas menuju mobil.
Kutancap gas dan kutinggalkan rumahnya...
Aku menghela nafas panjang, mencoba untuk mencerna hal yang baru saja terjadi padaku. Oh, Tuhan..enam tahun berlalu ternyata perasaan itu tidak benar-benar sirna. Aku masih sayang Alex, meskipun aku sadar bahwa cerita cinta itu tak mungkin terulang lagi. Aku dan Alex tidak mungkin kembali bersama lagi. Sekali lagi kupejamkan mataku, dan kenangan masa lalu itu kembali bermain di benakku, namun itu tak mengubah apapun dalam hidupku. Alex hanyalah bagian dari masa laluku, bukan masa depanku.
~ THE END ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar